#59 TIDAK ADA KEAJAIBAN, YANG ADA HANYALAH MIMPI YANG DIUSAHAKAN

 

Pict by Pinterest 

Dari sekian banyak mimpi, aku selalu ingin mewujudkan pergi ke tempat ini. Dari jutaan kemungkinan dan kesempatan, aku selalu mengusahakan untuk menjadi bagian dari tempat ini. Menempuh pendidikan bagiku bukan hanya sekedar gelar, tapi mengenai koneksi yang dibangun, relasi yang dibentuk, pengalaman yang dihadirkan, dan pertemuan dengan guru, dosen maupun professor yang berkualitas. 

Aril yang saat ini menyukai belajar dan sekolah tidak dibentuk sehari atau dua hari. Sejak aku kecil, kedua orang tua ku mengenalkanku dengan banyak buku, mereka selalu mengatakan bahwa dengan membaca kamu bisa melihat dunia lebih luas. Kamu bisa melihat antariksa, melihat dalam nya lautan, panas nya gurun dan dinginnya kutub. 

Buku pertamaku adalah buku anatomi tubuh manusia. Kala itu, buku anatomi terbilang cukup mahal karena ada di section keilmuan kedokteran. Keluarga ku juga bukan keluarga yang kaya raya sehingga membeli buku anatomi adalah hal mudah. Tapi, kala itu kedua orang tua ku tidak pernah menolak apapun yang aku minta ketika kami sedang di Gramedia. 

Hobi membaca ini beriringan dengan ibuku yang menyadari bahwa aku lebih suka membaca ketimbang bermain di luar rumah. Dulu, di rumah lama ku, ada penjual koran yang setiap minggu mengirimkan Bobo, majalah anak anak yang saat itu membuatku ketagihan membaca. 

Segala informasi yang ku dapat dari Bobo, aku kumpulkan hal apa saja yang menurutku menarik aku tulis ulang dalam buku catatan kecil untuk kemudian aku ajukan ke ibu atau ayahku bila saja kita pergi ke Gramedia, aku ingin membeli buku yang tema nya sudah aku dapatkan dari Bobo sebelumnya. 

Dari yang mulanya hanya anatomi, bertambah menjadi buku antariksa, ensiklopedia hewan, ensiklopedia bencana alam dan bahkan seingat ku ada belasan hampir puluhan buku berbau antariksa. Ketika aku menginjak usia 10 tahun, aku meminta kepada ibuku untuk membelikan globe, hal ini karena ketika aku membaca buku antariksa yang banyak itu, aku mengetahui fakta bahwa bumi memiliki lintasan orbit, dan bumi memiliki banyak daratan luas yang terpisah secara teritorial disebut negara. 

Dari sana aku menemukan sebuah tempat, yang sampai saat ini selalu menjadi impian untuk didatangi dan mengenyam pendidikan di sana. Ada dua tempat yang sangat ingin aku datangi dengan tujuan belajar atau berkarir. Pertama, adalah Australia. Aku menyukai banyak hal di sana. Hewan favourite ku seperti Koala, juga berasal dari tempat itu. Sewaktu aku di sekolah menengah pertama, aku bahkan bisa menggambar peta OZ tanpa melihat contoh dan itu tepat. Perkenalan ku dengan negara persemakmuran ini, membawaku untuk mulai menyukai negara Inggris. 

OZ dan Inggris memiliki hubungan yang cukup dekat. Negara Australia merupakan negara persemakmuran Inggris, sehingga mudah saja bagi ku untuk mengenal dan mempelajari. Proses menyukai Inggris terjadi secara berangsur angsur. Aku mulai mengetahui bahwa sistem pendidikan di UK dan Eropa terbilang cukup baik. Data dari QS world university ranking misalnya, meskipun beberapa tahun belakangan ranking 1 masih dipegang oleh MIT yang berada di Amerika, namun secara progressive kampus kampus di UK dan Eropa banyak yang menempati ranking atas. 

Bagiku, mengusahakan mimpi sebesar ini tidak cukup hanya dengan rajin belajar. Aku perlu berjuang ekstra keras dan berdoa agar jalan yang ku tempuh ini di mudahkan. Tidak akan ada cerita Aril yang bermimpi se tinggi ini kalau tidak ada majalah Bobo yang sewaktu kecil nya di antar setiap minggu. Tidak akan ada mimpi sebesar ini kalau tidak ada rasa ingin tahu akan banyak hal yang dulu sampai dicatat oleh ku untuk kemudian membeli buku yang berkaitan dengan rasa ingin tahu ku saat itu. 

Sejatinya, tidak ada keajaiban. 
Yang ada hanyalah kesempatan yang bertemu dengan persiapan. 

Selamat memperjuangkan mimpi
Nanti ku ceritakan kembali ketika aku sudah menjadi mahasiswa Imperial College London.  

Komentar

Postingan Populer