#31 TERKADANG MEMANG BEGITU ADANYA

 

pict by pinterest

Aku pernah bertanya pada diriku sendiri tentang apa yang sebenarnya aku inginkan. Sayangnya kerap kali tidak mendapat jawaban. Lalu, kembali aku melihat menatap dengan tatapan yang dalam kepada celah celah kayu di atas kamar. Memerhatikan secreta Sahara yang kemudian menist celahnya. 

"seandainya aku menjadi cahaya" ujarku kala itu. 

"Hadirnya akan membawa terang dan tenang untuk jiwa jiwa yang takut akan kegelapan." gumamku sendirian. Aku seorang anak yang tidak banyak bercerita. Hampir semua sengaja aku kumpulkan entah kapan sap untuk diluapkan. 

"Jangan hanya menatap. Lagipula apa yang akan kau dapatkan dari hanya menatap ke celah celah itu?" tanya seseorang dari balik pintu kamar. 

Aku sedan tidak ingin berdebat dengannya. Aku hanya mentaal kemudian memperhatikan ke arahnya. Sudah semakin menua. Sedang aku sudah semakin susah untuk mendebatnya. 

"Tidak ada." Jawabku singkat. 

Aku miming tidak ingin mendebatnya. Ibuku, sosok yang memiliki hubungan yin dan yang denganku. Kadang kami bisa menjadi partner yang bail tapi juga kadang saling mendiamkan untuk kemudian saling memikirkan. 

Namun, begitulah hubungan ibu dan anak. selalu ada parang surut dalam perjalanannya. Namun, tujuannya tetap sama. Menjadi cahaya terang bagi keduanya. 

Ibu bagiku. 

dan bagi ku, Ibu.  

Komentar

Postingan Populer