#41 INGATKAN AKU UNTUK SELALU MENGEJAR MIMPI ITU

 

pict by pinterest

Saat aku masih di usia belia, ada mimpi besar yang saat itu terdengar tidak mungkin bahkan mustahil. Mimpi itu untuk sekolah dan berkarir di luar negeri atau bahasa nya sekarang study abroad atau career abroad. Ketika aku masih di bangku sekolah menengah pertama, salah seorang di sekolah ku memberikan tawaran untuk melakukan study banding di Malaysia selama 8 hari. Kala itu aku sangat tertarik karena merasa ini adalah awal dari kesempatan ku untuk merasakan bagaimana lingkungan sekolah di luar negeri. Meskipun itu hanya Malaysia, tapi tetap saja itu di luar negeri. 

Sepulang sekolah aku memberitahu ibu terkait tawaran pertukaran pelajar ke Malaysia selama 8 hari. Saat itu ibu langsung bertanya mengenai biaya. Ketika aku masih sekolah menengah pertama, keluarga ku sebenarnya berada pada kelas ekonomi yang cukup bagus. Namun, ayah dan ibuku selalu memegang pedoman urgensi dalam mengambil tindakan dan keputusan apapun. Bertanya demikian, aku menjawab bahwa total biaya yang dikeluarkan sebanyak 8 juta. Mendengar itu, tentu saja ibu menolak. Bukan masalah 8 jutanya, bagi ibu kalau program itu berasal dari sekolah seharusnya sekolah yang menyeleksi siswa nya dan kemudian di biayai untuk study banding ke Malaysia. 

Tidak berhenti di sana, ibu juga memberi pengertian bahwa kelak ketika tingkat pendidikan ku semakin tinggi masih banyak kesempatan yang terbuka dan bisa di coba. Boleh jadi kesempatan itu lebih baik dibandingkan sekedar studi banding 8 hari di Malaysia. Beberapa tahun berlalu, hingga hari itu datang. Hari yang dulu pernah ibu janjikan. Ketika di semester 6 perkuliahan, aku mendapat kesempatan untuk pertukaran pelajar selama 6 bulan di Malaysia. Bila menarik semua kejadian itu ke belakang, rasanya benar bila setiap impian harus terus diingatkan agar semangatnya tidak lekas pudar. 

Aku tidak cukup puas dengan pertukaran pelajar itu, masih banyak hal yang ingin ku lakukan, seperti mengambil program master di Belanda atau Inggris, dan bahkan mengawali karir untuk bekerja di bidang environmental, management, atau Finance di Eropa. 

Kerap kali aku seolah lupa, bila mana ada mimpi sebesar itu yang harus terus di pelihara. Jadi, aku minta untuk terus ingatkan aku akan mimpi itu. 

Ingatkan aku, bahwa Study abroad dan Career abroad adalah mimpi mahal yang harus segera di bayar. 

Komentar

Postingan Populer