#38 ARAH DAN TUJUAN DARI SEBUAH PERJALANAN
Ketika seseorang mengemudikan kendaraan, entah motor atau mobil pasti akan ada tempat yang dituju sebagai pemberhentian. Pemberhentian itu banyak macam nya, bisa jadi sebentar, lama atau seterusnya. Dalam perjalanan, semua tidak terjadi dengan mudah dan sederhana. Bahkan dari sebelum perjalanan itu dimulai pasti banyak persiapannya.
Persiapan itu menentukan sejauh mana dan selama apa akan tinggal di tujuan yang baru. Bisa jadi akan tinggal hanya sehari atau bahkan setahun. Terkadang mengendarai kendaraan juga hanya untuk mencari angin, berkeliling tanpa arah tapi setidaknya pikiran jadi lebih tenang dan terbuka.
Ketika hendak pergi ke Jakarta pertama kalinya, banyak persiapan yang aku lakukan. Mulai dari mencari tiket untuk berangkat dari Malang ke Jakarta, atau bahkan tempat tinggal selama di sana dan perincian keuangan. Semua serba terperinci dan detail sebab Jakarta masih begitu asing bagi anak kampung seperti ku. Ketika hendak berangkat, orang tua mengantar dengan raut muka tegar hal itu juga semakin menguatkanku bahwa dunia di luar sana akan sama baiknya dengan senyuman ayah dan ibu di stasiun kala itu.
Pengalaman di Jakarta terasa begitu istimewa meskipun bepergian jauh bagiku bukan pertama kalinya, tapi pergi sendiri dan tinggal dengan waktu yang cukup lama membuatku merasa gentar dan sedikit takut akan bagaimana nantinya. Perjalanan 14 jam melalui kereta membawaku di tempat asing bernama Jakarta. Sebenarnya aku memiliki beberapa saudara di sana. Tapi, perlu diingat bahwa tidak semua saudara akan menganggap mu saudara. Ada kalanya mereka akan mengabaikan mu atau bahkan menganggap tidak pernah mengenalmu. Minggu minggu awal pasti terasa berat, cuaca yang sama sekali berbeda dengan Malang yang cukup adem dan nyaman. Tidak cukup disita, kerinduan dengan orang tua semakin menjadi ketika malam mulai menyapa.
Perjalanan akan selalu mengantarkanmu pada banyak hal. Belajar tentang keikhlasan, berdamai dengan kerinduan, dan berteman dengan keberanian. Perjalanan akan membawa mu pada tempat tempat yang mulanya kau anggap asing menjadi yang paling dekat di hati.
Kesendirian kala itu, menampar dan menyadarkan ku bahwa kebersamaan akan selalu bernilai terlebih bersama keluarga.
Hangat senyuman, dan gelak tawa riang yang kala itu terasa biasa saja, menjadi hal yang paling dirindukan di perantauan. Pada akhirnya semua perjalanan akan menemukan muaranya. Mencari arah dan tujuan adalah tugas dari manusia sebagai bentuk keseriusan untuk terus bertumbuh. Sedangkan sebuah perjalanan tidak hanya mengajarkan mu kesedihan namun juga kebahagiaan.
Menemukan keluarga baru, mendapati teman baru dan yang terpenting mengakui bahwa kamu mampu.
Komentar
Posting Komentar